RSS

PERAN ORANG TUA TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK

Anak merupakan aset masa depan yang sangat penting. Bukan hanya sebagai garis penerus keturunan sebuah keluarga namun juga penentu masa depan bangsa. Sehingga dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seorang anak perlu diperhatikan, agar kedepannya anak  tumbuh menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab dalam segala hal. Namun dalam perjalanannya ada banyak hal yang mempengaruhi tumbuh kembangnya anak, salah satunya adalah keluarga. Keluarga memiliki faktor dan kontribusi yang sangat kuat terhadap anak, karena keluarga adalah pihak yang berkewajiban mendidik, merawat dan menjaga kelangsungan hidup anak.
Keluarga disebut juga sebagai organisasi terkecil di dunia dimana masing – masing anggota memiliki hak dan kewajiban. Lewat keluargalah seseorang dididik dari kecil untuk belajar hidup bersama dengan lingkungan sekitar, dalam aturan dan tradisi.  Lewat keluarga seorang diajarkan untuk menghargai, menghormati orang lain, diajarkan untuk menyayangi sesama, serta hidup rukun dalam ragam konteks meskipun berbeda pendapat.  Atau singkatnya, keluarga sangat mempengaruhi perkembangan individu yang kelak hadir dengan berbagai bentuk kepribadiannya di masyarakat.
Adapun dalam keluarga orangtua merupakan elemen terpenting dalam pemberian contoh atau cerminan terhadap anak. Dimana orang tua adalah pihak pertama dan utama dalam pembentukan kepribadian seorang anak, seperti kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Maka dari itu orangtua juga ditantang untuk mampu membentuk karakter anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik – baiknya.
Seperti yang kita tahu bahwasanya pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, yang juga berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan indikator penting, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup anak.
Pada dasarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan modal dasar yang dibawa sejak lahir dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Seorang anak yang memiliki potensi genetik yang baik hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor diluar individu, dan salah satunya adalah keluarga.
Menurut Dokter Spesialis Anak RS Sari Asih Karawaci, dr. Ari Mulyani, SpA,, faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi 2 :
1.      Faktor lingkungan yang mempengaruhi bayi pada waktu masih di kandungan (faktor prenatal) antara lain gizi ibu pada waktu hamil, trauma, radiasi, infeksi intra uterin, dan lain-lain.
2.      Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal), antara lain umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, cuaca, sanitasi, stimulasi, motivasi belajar, sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak-anak orang tua, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, dan lain-lain.
Sebagai miniatur dari orang dewasa, anak belum banyak memiliki cerita di masa lalu dikarenakan pengalamannya sangat terbatas. Sehingga, disinilah peran orang tua yang memiliki pengalaman hidup lebih, sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mendidik anaknya. Seperti yang kita tahu setiap orang tua menaruh harapan besar terhadap anaknya, dimana tak satupun orang tua menginginkan anaknya melakukan kesalahan yang sama  seperti yang dilakukannya di masa lalu.
 Menurut Sri Sugiharti (2005 :1) tugas dan tanggung jawab orang tua antara lain :
  • Sejak dilahirkan mengasuh dengan kasih sayang. 
  •  Memelihara kesehatan anak
  • Memberi alat-alat permainan dan kesempatan bermain
  • Menyekolahkan anak sesuai dengan keinginan anak. 
  •  Memberikan pendidikan dalam keluarga, sopan santun, sosial, mental dan juga pendidikan keagamaan serta melindungi tindak kekerasan dari luar. 
  •  Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan dan berpendapat sesuai dengan usia anak.
Seyogyanya, sebagai Bapak dan Ibu, haruslah menjadi contoh pertama keteladanan perilaku bagi anak. Dan orang tua dituntut harus berperilaku baik, saling asih, asah dan asuh. Tentu hal ini bentuk kewajaran karena secara emosional dan kejiwaan memang lebih dekat dengan sang anak. Itulah momen – momen krusial untuk memberikan pendidikan karakter. Mengenalkan  anak akan perbedaan di sekelilingnya dan diselipkan arti tanggung jawab. Sehingga hari – hari yang berlalu, merupakan sarana anak untuk belajar hal – hal baru. Pada tahap ini orang tua dapat mengajarkan nilai – nilai universal seperti cara menghargai orang lain, berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain,
Begitu besarnya peran orang tua dalam pembentukan karakter dan tumbuh  kembang anak, sudah sewajarnya apabila orang tua perlu menerapkan pola asuh yang seimbang (authoritative) pada anak, bukan pola asuh yang otoriter atau serba membolehkan (permissive). Pola asuh yang authoritatif akan selalu menghargai individualitas juga memberikan perlunya pengertian aturan. Mereka sepenuhnya menghargai pendapat dan keputusan yang diambil anak serta mengetahui minat atau bakat.
Anak dari orang tua yang demikian akan merasa tenang dan nyaman. Mereka akan menjadi paham kalau mereka disayangi, sekaligus mengerti terhadap apa yzng menjadi harapan dari orang tua. Kondisi yang demikian itu tidak akan didapatkan anak apabila orang tuanya menerapkan pola asuh otoriter atau permisif. Karena anak-anak di bawah asuhan otoriter akan menjadi pendiam, penakut dan tidak percaya diri. Sementara anak-anak yang diasuh dengan model permisif akan menjadi anak yang tidak mengenal aturan dan norma serta idak memiliki rasa tanggung jawab.
Maka dari itu, kemantangan sikap orang tua dalam mendidik anak adalah kunci sukses orang tua dalam menjalankan perannya. Cobalah untuk memahami maksud dan tujuan anak dengan terus memotivasinya menjadi yang terbaik dalam setiap jalan yang di laluinya, bukan malah memaksa anak untuk baik dalam kacamata orang tua saja. Maka dengan sendirinya pula akan tertanam pada pribadi anak pola asumsi demokratis yang bertanggung jawab dan penuh kesadaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar